Powered By Blogger

Rabu, 24 November 2010

bahaya mendengkur mengintai kita

Bahaya mendengkur





BAB 1
PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang

Seringkali, suara yang dihasilkan penderita mendengkur menjadi pemicu pertengkaran antar pasangan tidur, Karena suara bising akibat dengkur sangat mengganggu istirahat kita yang sangat berharga untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya terjadi pertengkaran hebat antar pasangan akibat masalah kecil ini. Benarkah mendengkur hanya masalah kecil?








Padahal mendengkur atau tidur ngorok bukanlah keadaan `biasa’ melainkan sebuah gejala terdapatnya gangguan pada saluran napas yang berisiko membahayakan jiwa si pendengkur. Mendengkur atau yang biasa masyarakat luas katakan mengorok, telah dianggap sebagai gejala yang wajar saja terjadi pada manusia. Namun tahukah kita, bahwa gejala mendengkur yang dianggap biasa oleh masyarakat secara umum merupakan hal yang sangat berbahaya dan sudah seharusnya kita jauhi atau hindari karena memiliki dampak-dampak buruk bagi kualitas kehidupan dan kesehatan penderitanya, entah itu pria, wanita, anak-anak, dewasa, bahkan bayi sekalipun. Karena setiap golongan manusia tersebut dapat mengalami mendengkur dalam keadaan tidur dan juga mendapatkan dampak-dampak buruk yang berbeda-beda sesuai dari pembagian golongan manusia tersebut berdasarkan sex(jenis kelamin). Gejala mendengkur tidak terjadi dengan sendirinya, namun dipicu oleh kebiasaan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Identifikasi masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terkait tentang gejala mendengkur yang terjadi di kalangan masyarakat luas beserta dampak buruk bagi penderitanya, yang menyangkut kesehatan dan kualitas kehidupan seseorang, serta cara untuk menghindari dampak-dampak buruk dari mendengkur agar pembaca mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan bagi masyarakat luas terutama si penderitanya.

1.3 Rumusan masalah

 Apa pengertian mendengkur dan bagaimana mendengkur bisa terjadi?
 Apa pengaruh mendengkur terhadap kualitas kehidupan dan kesehatan si penderitanya?
 Bagaimana cara yang tepat untuk menghilangkan dan menghindari gejala mendengkur pada saat seseorang tidur?
1.4 Batasan Masalah
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menetapkan batasan masalahdalam karya tulis ini adalah pengertian dari mendengkur menurut prosesnya, bahaya yang dapat diakibatkan oleh gejala mendengkur bagi penderitanya serta cara agar pembaca dapat menghindari atau menghilangkan kebiasaan mendengkur pada saat tertidur.

1.5 Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul Gejala Mendengkur Pada Manusia, penulis mennggunakan studi pustaka dari berbagai referensi dan literatur yang berhubungan dengan tema dan judul karya tulis ilmiah ini.

1.6 Maksud dan tujuan

 Mengetahui pengertian mendengkur dan proses terjadinya mendengkur.
 Mengetahui bahaya yang dapat membahayakan nyawa si penderita mendengkur.
 Memberikan solusi kepada pembaca untuk menghindari mendengkur pada saat tidur.














BAB 2
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian mendengkur
Dengkur merupakan suara getaran pada saat tidur yang dihasilkan pada waktu inspirasi (bernapas). Dengkur menunjukkan adanya obstruksi (sumbatan) pada sebagian saluran napas atas yang merupakan gejala penyakit obstructive sleep apnea (OSA) atau berhentinya napas saat tidur. Secara definisi OSA diartikan sebagai berhentinya aliran udara pernapasan selama 10 detik atau lebih pada saat tidur, walaupun ada upaya bemapas (respirasi effort), yang disebabkan oleh obstruksi (sumbatan) jalan napas. OSA menimbulkan sejumlah komplikasi berbahaya ,di antaranya penyakit hipertensi, jantung koroner, stroke, bahkan kematian mendadak. Hal inilah yang menyebabkan mengapa mendengkur menjadi sesuatu yang perlu dicermati dan diwaspadai.







Atau dapat juga didefinisikan, mendengkur merupakan suara yang timbul saat tidur, yang disebabkan oleh getaran organ bagian hidung dan tenggorokan, getaran itu terjadi karena aliran udara yang melalui saluran tersebut meningkat, disebabkan oleh hambatan aliran udara pada jalan nafas bagian atas hidung. Mendengkur terjadi ketika proses pernafasan seseorang sebagian terblokir oleh pembesaran tonsil dan adenoid. Kelenjar limfa di saluran pernafasan hidung dan tenggorokan. Kedua saluran ini sering kali membengkak ketika seseorang pilek, flu ,dan terkena radang tenggorokan atau terkadang tanpa sebab yang jelas, akibatnya aliran udara ke paru-paru terhambat. Penyebab itu juga bisa diakibatkan oleh alergi yang terus menerus, atau juga asap rokok yang mengakibatkan tonsil amandel membesar.
2.2 pengaruh mendengkur terhadap kualitas kehidupan dan kesehatan si penderitanya
Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebut Obstruktive sleep apnoea terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian. Penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat. Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali. Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak bekerja keras menjalankan fungsinya. Hal tersebutlah yang menyebabkan mengapa mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen yang naik turun (fluktuatif) dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk mensuplai oksigen. Dan saat terbangun si penderita akan merasa sakit kepala dan linglung. Pada umumnya, kita tidur selama enam hingga delapan jam per hari. Bisa dibilang, setengah hingga sepertiga hidup kita digunakan untuk tidur. Tidur memberi kesempatan tubuh mengganti sel-sel rusak dan menyembuhkan penyakit tubuh.
Jika tidur terganggu, badan kita lemas, konsentrasi rendah, refleks menurun, kehilangan memori, kemampuan dalam menanggapi rangsang (iritabilitas) dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Salah satu gangguan tidur yang kerap dianggap sepele adalah mendengkur. Selain itu, kualitas hidup penderitanya menurun. Menurut penelitian yang ada, mendengkur atau OSA meningkatkan risiko hipertensi dua hingga tiga kali, serta meningkatkan risiko dua kali lipat penyakit koroner atau serangan jantung disbanding dengan seseorang yang tidak menderita gejala mendengkur. Pendengkur atau penderita OSA juga berisiko terserang stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami OSA atau mendengkur. Siang hari penderita biasanya merasa tidak segar saat bangun, sakit kepala saat pagi hari, nyeri tenggorokan saat bangun tidur, mengantuk berlebihan pada siang hari, kelelahan berkepanjangan, gangguan konsentrasi dan memori. Hal ini juga bisa memicu gangguan fungsi seksual. Mendengkur atau OSA umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama pria, usia pertengahan, dan obesitas. Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, jumlah penderita OSA pada kelompok usia di bawah 40 tahun adalah 25 persen pria dan 10 hingga 15 persen perempuan. Adapun pada kelompok usia di atas 40 tahun, jumlah penderitanyanya mencapai 60 persen pada pria dan 40 persen pada perempuan.

2.3 cara yang tepat untuk menghilangkan dan menghindari gejala mendengkur pada saat seseorang tidur
Mengatasi dengkuran memang tak mudah. Namun, kita bisa menghindari gangguan itu dengan sejumlah tips berikut:

1. Tidur Miring

Usahakan untuk tidak tidur terlentang. Karena, pada saat tidur terlentang jalur pernapasan terhalang oleh otot di sekitar lidah yang jatuh ke belakang. Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran. Hal tersebut sesuai dengan yang diajarkan nabi sebagaimana tertera dalam hadist berikut “Tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang diajarkan nabi, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu.
sumber : www.google.com


2. Kurangi Berat Badan

Walaupun orang kurus juga bisa mendengkur namun orang yang berbadan gemuk bisa mendengkur tiga kali lebih sering, berat badan berlebih atau yang dikenal dengan istilah obesitas menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Obesitas ditandai dengan berat 20% atau lebih dari berat yang ideal dibanding dengan tinggi dan bentuk tubuh. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat. Jika mendengkur dipicu oleh faktor berat badan yang berlebihan ,maka berusahalah untuk mengurangi berat badan dengan cara berolahraga setiap hari, minimal 3X dalam seminggudan hindari makanan yang mengandung lemak dan gula agar jalan napas menjadi lega.
sumber : laskarsimeru.wordpress.com
3. Hindari Alkohol

Hindari minuman yang mengandung alkohol, karena alkohol menyebabkan penekanan pusat napas di otak. Minuman keras yang mengandung alkohol dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang akibatnya dapat memicu gejala mendengkur.
sumber : ika-pratiwi.blog.friendster.com

4. Berhenti Merokok

Merokok memang banyak ruginya dari manfaaatnya, asap rokok dapat membuat jaringan - jaringan baik di tenggorokan maupun hidung mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara. Berusahalah untuk berhenti merokok karena rokok mengandung racun yang dapat memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.

sumber : istockphoto.com
5. Pakai Bantal Tinggi

Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran. Posisi ini dapat membantu mencegah dengkur karena dalam posisi demikian lidah tidak akan "runtuh" menutup jalan nafas.

sumber : interestingossip.blogspot.com
6.Hindari Obat-obatan Tertentu
Hindari obat tidur, obat flu, obat penghilang rasa cemas, dan sejenisnya karena obat-obat tersebut juga dapat menimbulkan Gangguan medis yang menyebabkan nyeri dan sesak nafas, misal Gagal jantung, atau gangguan saluran kemih yang menyebabkan peningkatan urinasi
sumber : matanews.com
.7.Hindari Pemicu Alergi
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik). Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen. Jika kita memiliki alergi terhadap sesuatu, seperti udang, kacang, telur, dan pemicu alergi lainnya,maka kita harus menghindari alergen tersebut. Karena, ternyata alergi juga dapat memicu timbulnya dengkuran.

sumber : mypotik.blogspot.com

8.Hindari Amandel
Amandel (bahasa Inggris: tonsils, palatine tonsil, faucial tonsils, nasopharyngeal tonsil) adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring.
Peradangan pada amandel disebut sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel membengkak hingga dapat menggangu pernapasan seseorang karena saluran pernapasan yang tersumbat akibat pembengkakan tersebut sehimgga harus dioperasi untuk diambil untuk mencegah gejala dengkuran.

sumber : konsultasikesehatan.net
9. Jangan makan terlalu banyak
Maksudnya jangan makan terlalu banyak selama tiga jam sebelum tidur, hindari juga cemilan ketika terjaga pada tengah malam. Itu karena proses pencernaan membuat otot-otot dimanapun termasuk di tenggorokan menjadi santai dan lemas.

sumber : keretailmu.wordpress.com




BAB 3
PENUTUP


3.1 simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. mendengkur atau yang masyarakat luas kenal dengan sebutan mengorok dapat merugikan banyak pihak, baik si penderitanya maupun teman tidur si penderita, entah anak, suami atau istrinya.
2. secara ilmiah dapat diketahui bahwa kemungkinan seorang pria terjangkit gejala mendengkur lebih besar daripada wanita.
3. mendengkur atau yang dalam bahasa kedokteran disebut OSA (obstructive sleep apnea) terjadi karena adanya proses penyumbatan (obstructive) pada saluran pernapasan.
4. mendengkur atau OSA tidak boleh dianggap remeh atau sepele, karena memiliki banyak dampak buruk dan dapat membahayakan terutama bagi kesehatan si penderitanya, seperti: hipertensi, jantung koroner, stroke, bahkan kematian mendadak.
3.2 Saran
Mendengkur atau OSA(obstruktive sleep apnea) dapat dihindari atau bahkan dihilangkan, dengan cara meninggalkan atau setidaknya berusaha menghindari pemicu gejala mendengkur, seperti: merokok, konsumsi alkohol, obesitas, amandel, tidur terlentang, pemakaian obat-obatan tertentu, dan alergi. Sehingga gejala mendengkur dapat dihindari atau bahkan dihilangkan dari aktivitas tidur dan meningkatkan kualitas kehidupan dan kesehatan si penderitanya.



Daftar Pustaka
Griffith,H.Winter(1994)”Buku Pintar Kesehatan”.Jakarta : Arcan
[ONLINE] Tersedia : http://images.google.com/images?q=mendengkur&biw=1024&bih=548
[ONLINE] Tersedia : http://pancallok.blogspot.com/2009/02/tips-agar-tidak-mendengkur-lagi.html
[ONLINE] Tersedia : http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1728755-mendengkur-ternyata-berbahaya/
[ONLINE] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Alergi
[ONLINE] Tersedia : http://mancung64.wordpress.com/category/kesehatan/page/2/